- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Aquilo Mempersembahkan "Silhouettes" – Pop'n'Blog
Tutup mata Anda, pasang headphone di telinga, dan bersantai… Saatnya saya mengajak Anda untuk mengenal Ben dan Tom, dua pria Inggris yang memutuskan untuk membentuk grup Aquilo. Setelah merilis beberapa EP yang menjanjikan, mereka memutuskan di awal tahun ini untuk meluncurkan album pertama mereka yang berjudul "Silhouettes". Mari kita berkenalan dengan dua pria berbakat ini!
Produksi dari album pertama mereka membawa kita ke dimensi lain saat kita menjelajahi 14 lagu yang ada. Dibuka dengan lagu yang sederhana namun menyentuh, "Sorry", album ini bisa dikategorikan dalam gaya "dream-pop": pop yang relatif lambat dengan kejernihan yang menakjubkan. Ini adalah campuran antara mimpi, nostalgia, dan pop yang terjalin dalam konteks yang sangat introspektif. Grup ini juga memiliki ciri khas yang jelas, terutama berkat suara Tom yang unik dan pasti akan memikat Anda.
Sebagian besar lagu-lagu dalam album ini cukup menenangkan, menciptakan keseragaman keseluruhan. Single ketiga, "Silhouette", adalah contoh terbaik. Diproduksi dengan cermat dan minimalis oleh musisi berbakat Ólafur Arnalds, lagu ini menonjolkan suara hipnotis penyanyi Inggris tersebut, dan sulit untuk tidak terpesona. Lagu ini bercerita tentang mengambil terbang dan kerinduan akan orang-orang terkasih, berbeda dengan "Low Light" yang ditulis sebagai lanjutan dari "Silhouette", dan berbicara tentang keinginan untuk sesekali kembali kepada mereka. Jangan lewatkan juga balada luar biasa yang ditawarkan grup ini; Anda tidak akan kecewa—"Blindside", "Waiting", dan terutama "Almost Over" adalah permata sejati!
Album ini mendapat sambutan baik dari kritik dengan rata-rata 7/10. Album ini juga menampilkan sisi lebih pop dan berdansa dari dua pria Inggris ini: "Never Hurt Again", "Always Done What You Say", tetapi terutama "Complication" adalah contoh terbaik. Lagu terakhir ini memberi sentuhan lebih groovy pada album, yang tentunya sangat menyenangkan. "You Won’t Know Where You Stand" menjadi single kedua yang tak terbantahkan: produksinya cerah dan liriknya menyampaikan ketidakpastian masa depan dan tentang teman-teman yang mungkin kita hilangkan sepanjang jalan, tergantung pada pilihan yang kita ambil, antara ketidakpastian dan harapan.
Namun sebelum Anda menyelesaikan perjalanan di "Silhouettes", jangan lewatkan lagu-lagu menawan seperti "Human", "All I Ever Wanted", atau "I Gave It All" yang, berkat produksinya yang kabur dan hampir bulan, semakin memperkuat suasana magis yang sudah ditawarkan oleh sisa album.
Grup Inggris ini mempersembahkan album pertama yang sangat matang dari awal hingga akhir. Sebuah karya yang luar biasa, bersih, dan teliti, disertai dengan lirik yang selalu tepat dan penuh kebenaran. Kebenaran ini terinspirasi dari perjalanan masing-masing, menyentuh hati, dan pasti akan bergema dalam pikiran banyak orang, menjadikan album ini sedikit bagian dari kisah kita juga.
Comments
Post a Comment