Coldplay dan Penuh Mimpi di Kepala... – Pop'n'Blog

 Coldplay dan Penuh Mimpi di Kepala... – Pop'n'Blog


Suhu mencapai 33° dan matahari menyinari pundak kami. Sore mulai berlalu perlahan, tetapi semangat kami malah semakin membara. Dalam beberapa jam ke depan, Chris Martin dan bandnya akan membawa kami ke dalam momen yang tak terlupakan, di luar waktu, dan sangat istimewa. Coldplay dengan "A Head Full Of Dreams Tour" akhirnya tiba di Belgia! Kami tak ingin melewatkan kesempatan ini, dan momen tersebut hampir terlalu indah untuk diceritakan, saking sulitnya menggambarkan pengalaman luar biasa yang saya rasakan! Tapi saya akan mencoba menyampaikan sedikit keajaibannya… Ayo mulai!

Dibuka dengan dua penampilan pendukung yang cukup mengesankan, yaitu Lyves dan AlunaGeorge, Coldplay akhirnya muncul dengan ledakan warna-warni confetti, membuka konser dengan lagu penuh energi "A Head Full Of Dreams"—judul dari album terbaru mereka, yang langsung mengantar kami ke dalam pengalaman yang sedang kami nantikan.

Dari album pertama mereka, Parachutes, hingga album terbaru A Head Full Of Dreams, Coldplay membawa kami dalam perjalanan selama hampir dua jam, menampilkan rangkaian lagu-lagu hits terbesar mereka seperti "Yellow", "The Scientist", "Clocks", dan masih banyak lagi. Mereka membawa kami melalui gelombang emosi yang tak bisa dihindari, bergantian antara euforia (seperti di "Adventure Of A Lifetime", "Every Teardrop Is A Waterfall", dan "Charlie Brown" yang penuh semangat) dan momen-momen intim (terutama dari album Ghost Stories yang lebih gelap dan akustik, seperti "Magic", "Midnight", dan "Always In My Head"). Coldplay benar-benar menyapu kami dengan lautan emosi yang begitu kuat, tak terkecuali di lagu-lagu menyentuh seperti "Fix You" dan "Everglow", yang dibawakan hanya dengan piano dan suara Chris Martin. Dalam momen itu, waktu seperti berhenti sejenak, murni dan penuh keajaiban.

Ditambah dengan panasnya sore itu, malam itu penonton benar-benar "terbakar" dalam arti positif. Antusiasme yang mengalir begitu besar. Bersama-sama, kami bernyanyi dan merayakan lagu-lagu ikonik Coldplay seperti "Paradise", "Hymn For The Weekend", "Viva La Vida", hingga lagu terbaru mereka "Something Just Like This". Kekuatan ikatan antara Coldplay dan 50.000 penonton malam itu sangat luar biasa. Bahkan, saat Chris Martin mencoba berbicara dalam bahasa Prancis, ia melanjutkan dengan menyanyikan lagu "Formidable" dari Stromae, yang semakin mempererat koneksi emosional antara band dan penonton. Keajaiban terus berlanjut.

Coldplay bukan hanya memberikan penampilan musik yang sempurna, tetapi mereka juga menyajikan pertunjukan visual yang menakjubkan. Dengan panggung besar yang megah, confetti yang terus mengalir, dan kembang api yang meledak sepanjang konser, setiap penonton juga diberi gelang cahaya yang menyala, yang menambah keajaiban saat suasana semakin malam. Efek cahaya menjadi semakin memukau, membuat pertunjukan semakin memikat.

Ketika matahari tenggelam dan digantikan dengan "Sky Full Of Stars" yang berkilauan, suasana menjadi lebih melankolis, meskipun energi masih sangat tinggi. Tapi ada perasaan bahwa malam itu sudah hampir berakhir. Satu momen yang pasti akan selalu terpatri dalam ingatan kami. Coldplay memberikan segalanya di atas panggung, di hadapan ribuan penonton yang memenuhi Stadion Raja Baudouin. Tetapi yang lebih penting, kepala kami penuh dengan mimpi. "A Head Full Of Dreams": tur ini benar-benar menggambarkan nama album mereka. Dan 49.999 orang beruntung yang bersama saya di stadion itu pasti akan setuju, tanpa keraguan.

Comments