Halsey dan Pop 2.0 di Pukkelpop

Halsey dan Pop 2.0 di Pukkelpop



Pada usia yang baru menginjak 22 tahun, Halsey sudah menjadi salah satu bintang pop yang paling mencuri perhatian dalam dua tahun terakhir. Setelah merilis album pertama yang luar biasa (Badlands), ia meluncurkan album studio keduanya, hopeless fountain kingdom, pada bulan Maret lalu. Hasilnya tak terbantahkan, album ini sama bagusnya (bahkan mungkin lebih baik) daripada yang pertama! Dia tampil pada 18 Agustus di festival Pukkelpop yang diadakan di Hasselt, kesempatan sempurna untuk menyaksikan sang penyanyi berbakat ini.

Sebuah sinar matahari menembus awan-awan gelap dan Halsey muncul dengan lagu intens, "Gasoline," yang mengungkapkan perasaan bipolaritasnya dalam produksi yang berat dan halus yang ia tulis sendiri. Penyanyi ini mendapat pujian untuk hal tersebut, karena dia menulis semua lagu yang ia tampilkan kepada publiknya. Setelah menyanyikan "Hold Me Down," ia melanjutkan dengan "Now Or Never," single pertama dari album keduanya. Lagu yang penuh sensualitas dan agak gelap ini memberi gambaran yang menjanjikan untuk album tersebut, dan memang benar: hampir seluruh album ini adalah karya tanpa cela, seperti "Eyes Closed" yang penuh suasana berkabut, kisah cinta antara dua wanita dalam "Strangers," dan juga lagu yang memikat, "Bad At Love," single berikutnya dari album tersebut. Penyanyi muda ini memikat penonton dengan maksimal: produksi yang dipikirkan matang, melodi yang mengena, dan energi yang luar biasa... Sulit untuk tidak terpesona oleh Halsey.

Tapi, siapa sebenarnya dia? Halsey (nama panggilan yang diambil dari nama aslinya, Ashley – diucapkan haul-zi) menawarkan pop elektro generasi terbaru. Tidak ada lagi penyanyi pop dengan rambut panjang yang sempurna yang bernyanyi tentang cinta dalam segala bentuk! Penyanyi ini tampil dengan rambut pendek (rata, biru, hitam... sesuai pilihan!) dan tato di tubuhnya, menceritakan kisahnya melalui lagu-lagu seperti "Hurricane," yang menyuarakan keinginannya untuk menjadi wanita yang mandiri dan berkembang:

"I’m a wanderess, I’m a one night stand / Don’t belong to no city, don’t belong to no man"
(Saya seorang pengembara, saya seorang hubungan satu malam / Saya tidak tergantung pada kota mana pun, tidak tergantung pada pria manapun)

Dalam suasana yang lebih ringan, dia juga membawakan "Blue," sebuah lagu pop kristalin yang menawan yang ia nyanyikan di hadapan para penggemarnya. Akhirnya, penyanyi ini berhasil membakar semangat penonton ketika ia mulai menyanyikan lagu yang membawanya ke puncak ketenaran: "Closer," yang merupakan kolaborasi dengan duo DJ, The Chainsmokers.

Dengan album keduanya ini, selain memberikan produk musik yang tak terbantahkan kualitasnya, Halsey juga menawarkan sebuah proyek yang lebih matang dan estetis, karena hopeless fountain kingdom adalah album konsep yang menceritakan kisah Roméo dan Juliette versi modern. Bakat luar biasa dari penyanyi muda ini pastinya akan terus memberikan kejutan-kejutan menarik!

Comments